Selasa, 24 April 2012

Kelebihan dan Kelemahan Komunikasi Tatap Muka

Di era modern saat ini, manusia tetap saja tidak bisa lepas dari yang namanya aktivitas komunikasi. Karena proses ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu, maka komunikasi adalah salah satu aspek yang selalu melekat dalam diri manusia. Baik melalui bahasa tubuh ataupun melalui media verbal dan media-media lainnya. 

Salah satu komunikasi yang sudah ada sejak dahulu kala adalah komunikasi tatap muka. Komunikasi tatap muka atau yang biasa disebut komunikasi intrapersonal ini sebuah komunikasi secara langsung bertemu antar manusia atau individu untuk menyampaikan pesan, baik secara verbal maupun non verbal. Ataukah dengan menggunakan kata-kata maupun dengan menggunakan simbol-simbol yang saling diketahui melalui perantaraan indera manusia itu sendiri (tatap muka). 
 
Dewasa ini, manusia sebagai makhluk sosial harus bisa menjalin interaksi sosial dengan manusia atau individu lain. Hal ini disebabkan karena individu bersangkutan hidup ditengah-tengah masyarakat sosial. Dimana individu diharuskan mau atau tidak mau untuk menjalin relasi dengan individu lainnya. Cara yang paling sering digunakan adalah dengan proses komunikasi tatap muka. Walaupun sebenarnya komunikasi tatap muka tidak akan efektif untuk menjalin relasi atau hubungan bila lawan bicaranya tidak ada depan kita.
 
Kelebihan dari komunikasi intrapersonal adalah sangat efektif, dimana kita bisa langsung melihat respon dari lawan bicara secara verbal maupun non verbal. Sehingga bila kita melihat respon atau umpan balik yang diberikan bersifat positif, maka pesan kita dapat diterima secara jelas oleh lawan bicara/komunikan dan kita pun dapat memberi respon balik serupa. Sedangkan bila umpan balik atau respon yang kita berikan sebagai komunikator itu bersifat negatif, maka kita harus memperbaiki cara penyampaian pesan yang dimaksud.
 
Sedangkan kelemahan dari komunikasi tatap muka adalah tidak efisiennya waktu. Karena antara komunikator dan komunikan harus bertemu dalam tempat yang sama, dalam waktu yang sama. Mengapa diharuskan harus bertemu dalam tempat dan waktu yang sama? Dikarenakan untuk dapat melihat langsung respon atau umpan balik yang kita berikan. Walaupun dari komunikator sendiri harus menyesuaikan secara tempat dan waktu.
 

Bila dibandingkan dengan komunikasi bermedia. Komunikasi ini jauh lebih efisien dalam hal waktu dan tempat karena bisa menjangkau komunikan yang lebih banyak. Alat yang digunakan pun juga banyak, mulai dari handphone, radio, TV, majalah, suratkabar. Kemudian ditambah dengan kemunculan internet. Mulai dari memberi pesan, mencari berita, dan diskusi semua bisa dilakukan dengan alat-alat diatas. Walaupun sebenarnya komunikasi bermedia sendiri tidak dapat melihat umpan balik atau respon secara langsung.
 
Antara komunikasi bermedia dengan komunikan sendiri terdapat komunikasi virtual yang menjadi dimensinya. Seperti dalam situs-situs jejaring sosial seperti facebook, friendster, email, yahoo messenger, chatbox dan lain-lain. Masyarakat dewasa ini pun lebih senang menggunakan pesan pendek atau sms (short message service) untuk membalas umpan balik yang diterima. Waktu menerima pesan pun menjadi lebih cepat. Kebanyakan manusia pun sudah beranggapan bahwa semua hal yang berbau instan, baik dari makanan sampai cara berkomunikasi lebih menyenangkan. Menganggap menggunakan media tradisional seperti surat, hanya menghabiskan waktu. Anak muda saat ini pun sering berkomunikasi dengan temannya dengan menggunakan pesan chatting.
 
Dan jangan lupa, alat-alat tadi pun menurut saya pribadi sebenarnya hanya bersifat fungsional saja. Seperti untuk mengecek keberadaan seseorang, mengecek persetujuan waktu, persetujuan tempat atau mengetahui situasi dan kondisi sebuah tempat semata. Jangan sampai terlarut didalamnya hingga menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan. Masih ingatkah akan beberapa kasus penculikan remaja pasca boomingnya situs jejaring sosial? Ya, disitulah letak kesalahan individu tadi. Dimana si individu lebih mempercayai orang yang baru dikenal lewat situs jejaring sosial daripada orang-orang disekitarnya.
Dan yang lebih aneh lagi adalah munculnya sebuah pemandangan yang aneh, sebagai contoh adalah dimana dua orang yang sedang duduk berjejer secara fisik lebih memilih untuk berkomunikasi lewat alat komunikasi tadi. Lebih lucu lagi adalah ada sebuah keluarga yang berkomunikasi menggunakan alat komunikasi tadi walaupun dalam satu bangunan. 

Sikap-sikap seperti yang kalau boleh saya menyebutkan sebagai sikap ”autis” yang dapat merubah bahkan menurunkan kepekaan sosial di sekitar yang jelas-jelas terlihat nyata.
Oleh karena itu, menurut saya lebih baik menggunakan alat komunikasi secara bijak dan jangan terlalu mengikuti arus mainstream yang sedang terjadi. Karena bila kita tidak kuat, maka kita terbawa arus itu sendiri.




~ chilo ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar