Sekilas Tentang Sarang
Semut
Sarang Semut merupakan tanaman obat asal Papua yang sangat berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit secara alami dan aman. Secara turun-temurun sebetulnya Sarang Semut telah digunakan sebagai tumbuhan obat oleh masyarakat pedalaman bagian barat Wamena, Papua, seperti suku-suku di Bogondini dan Tolikara.
Ahli gizi Dr. Mien Karmini yang sempat melakukan eksplorasi di Papua pada tahun 1995 menemukan bahwa Sarang Semut sering digunakan sebagai campuran bubur dan minuman sehari-hari. "Sarang Semut dipercaya meningkatkan imunitas tubuh dan memberikan energi", kata Mien. Zat-zat aktif seperti antioksidan, polifenol, dan glikosida yang terkandung dalam Sarang Semut mampu mengontrol beragam penyakit berat. Jenis masing-masing zat aktif itu memang masih terus diteliti dengan metode elusidasi struktur.
Menurut Dr Subagus Wahyuono Apt MSc dari
Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, glikosida berfungsi sebagai
imunostimulan untuk meningkatkan kekebalan tubuh. "Antioksidan itu
melindungi sel-sel tubuh agar dapat menjalankan pekerjaan dengan baik. Kalau
sel bekerja dengan baik, penyakit yang mengganggu fungsi sel seperti kanker
dapat dicegah," ujar Dr Mangestuti
Agil Apt MS, dosen Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Surabaya.
Menurut entomolog (ahli serangga), Dr Wijaya, Sarang Semut mengandung senyawa antioksidan, vitamin, dan mineral. "Pada semut, antioksidan berperan dalam pembentukan koloni, menjaga tempat telur jauh dari kuman penyakit, sama seperti pada lebah madu," ujar Wijaya. Ia juga menambahkan bahwa Sarang Semut mengandung asam formiat. Hal senada diungkapkan oleh Dr Rosichon Ubaidillah, ahli semut Puslitbang Biologi LIPI. Rosichon yang kerap keluar-masuk hutan Wamena berpendapat bahwa khasiat Sarang Semut mungkin berasal dari Saliva atau kelenjar liur semut dan mikroba yang berasosiasi dengan semut yang tinggal didalam tanaman tersebut.
Ahli pengobatan Cina, Prof Muhammad Yusuf yang telah beberapa kali mendengar tentang Sarang Semut, menyatakan bahwa sejak 3.000 tahun silam di Cina tanaman Sarang Semut dan semut sudah dimanfaatkan sebagai obat. "Semut dan Sarang Semut memperbaiki fungsi ginjal. Ginjal mempengaruhi banyak fungsi tubuh," katanya. Willian Aditeja, ahli pengobatan Cina lainnya, mengungkapkan, semut berfungsi menghentikan nyeri, mengatasi rematik, dan melancarkan pembuluh darah.
Sarang Semut Tanaman Nonendemik
Sarang Semut kini menjadi obat baru untuk
mengatasi beragam penyakit maut. Itu tak hanya di Wamena, Jayapura, atau
kota-kota lain di tanah Papua. Para produsen memperoleh Sarang Semut dengan
berburu di hutan-hutan Papua. Sebetulnya, Sarang Semut tak hanya terdapat di
Papua. Di pulau terbesar itu, keragaman Sarang Semut memang tinggi, 10
varietas terdapat di sana. Selain Myrmecodia pendans yang
sudah terbukti berkhasiat secara empiris, di sana juga terdapat M
jobiensis, M erinacea, dan M alata. Sebaran Myrmecodia tuberosa
terdapat juga di Ambon, Sumatera Barat, Sulawesi Utara, dan Kalimantan.
Penyakit yang Dapat Disembuhkan oleh Sarang Semut
Secara
empiris sarang semut telah terbukti
dapat menyembuhkan beragam penyakit ringan dan berat, seperti kanker dan tumor,
asam urat, jantung koroner, wasir, TBC, migrain, rematik dan leukemia.
Mengenai
mekanisme kerja kandungan senyawa aktif sarang
semut dalam mengobati berbagai penyakit tersebut memang masih perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut. Beberapa penyakit yang bisa disembuhkan dan
kemungkinan senyawa aktif yang berperan menaklukkan penyakit tersebut
dijelaskan sebagai berikut.
Kanker dan Tumor
Jenis-jenis
kanker dan tumor, baik jinak maupun ganas, yang dapat disembuhkan dengan sarang semut adalah kanker otak, kanker
hidung, kanker payudara, kanker lever, kanker paru-paru, kanker usus, kanker
rahim, kanker kulit, kanker prostat, serta kanker darah (leukemia), kecuali
kanker tenggorokan dan rongga mulut.
Kemampuan sarang semut secara empiris untuk
pengobatan berbagai jenis kanker/tumor tersebut diduga kuat berkaitan dengan
kandungan flavonoidnya. Ada beberapa mekanisme kerja dari flavonoid dalam
melawan tumor/kanker, misalnya inaktivasi karsinogen, antiproliferasi,
penghambatan siklus sel, induksi apoptosis dan diferensiasi, inhibisi
angiogenesis, dan pembalikan resistensi multi-obat atau kombinasi dari
mekanisme-mekanisme tersebut.
Gangguan Jantung, Terutama Jantung Koroner
Hingga kini
mekanismenya memang belum jelas, tetapi kemampuan sarang semut untuk pengobatan berbagai macam penyakit/gangguan
jantung ada kaitannya dengan kandungan multi-mineral sarang semut, terutama kalsium dan kalium.
Stroke Ringan Maupun Berat
Pengobatan
stroke kemungkinan sangat berkaitan dengan kandungan multi-mineral yang
terkandung dalam sarang semut.
Ambeien (Wasir)
Kemampuan sarang semut untuk pengobatan ambeien
(Wasir) berkaitan dengan kandungan flavonoid dan taninnya yang tinggi. Kedua
golongan senyawa ini dalam beberapa penelitian memang sudah terbukti dapat
mengobati wasir.
Benjolan-Benjolan Dalam Payudara
Yang
dimaksud dengan benjolan-benjolan pada payudara adalah pembengkakan bukan tumor
(non-neoplasma). Diduga kuat mekanisme penyembuhannya serupa dengan kasus tumor
dan kanker, yaitu dengan mengandalkan kemampuan kandungan flavonoid yang
terkandung dalam sarang semut.
Gangguan Fungsi Ginjal dan Prostat
Mekanisme
pengobatan gangguan fungsi ginjal dan prostat kemungkinan ada kaitannya dengan
kandungan antioksidan (flavonoid dan tokoferol) serta multi-mineral yang ada
dalam sarang semut.
Haid dan Keputihan
Proses
pengobatan untuk keputihan dan melancarkan haid ada kaitannya dengan kandungan
flavonoid, tanin, dan multi-mineralnya, terutama kalsium dan seng.
Melancarkan Peredaran Darah
Kandungan
antioksidan yang tinggi (tokoferol dan flavonoid) dan multi-mineral yang
terkandung dalam sarang semut memiliki
peranan penting dalam melancarkan peredaran darah.
Migrain (Sakit Kepala Sebelah)
Untuk
pengobatan migrain berkaitan dengan fungsi kandungan flavonoid dan
multi-mineral dalam sarang semut,
khususnya kalsium, natrium, dan magnesium.
Penyakit Paru-Paru (TBC)
Pengobatan
TBC terkait dengan peranan flavonoid yang terkandung dalam sarang semut yang berfungsi sebagai antivirus.
Rematik (Encok)
Ini terkait
dengan kemampuan flavonoid sebagai inhibitor enzim xanthine oxidase dan
antioksidan serta tokoferol sebagai antioksidan dan multi-mineral yang
terkandung dalam sarang semut.
Gangguan Alergi Hidung, Mimisan, Bersin-Bersin
Senyawa-senyawa
yang bertanggung jawab terhadap gangguan ini adalah antioksidan (tokoferol dan
flavonoid) dan tanin.
Sakit Maag (Lambung)
Seperti
halnya TBC, yang berperan dalam pengobatan maag adalah flavonoid yang
terkandung dalam sarang semut
sebagai antibakteri.
Manfaat Tambahan Sarang semut
Selain telah
terbukti secara empiris dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti tersebut
di atas, sarang semut juga dapat
digunakan untuk untuk melancarkan dan meningkatkan ASI, memulihkan gairah
seksual, dan memulihkan serta menjaga stamina.
Melancarkan dan Meningkatkan ASI
Kandungan
multi-mineral dari tumbuhan sarang semut
diduga memiliki peranan yang penting dalam melancarkan dan meningkatkan
produksi ASI, mempercepat proses pemulihan kesehatan ibu setelah melahirkan,
dan memulihkan bagian kewanitaan (sari rapet).
Memulihkan Gairah Seksual
Kandungan
antioksidan yang tinggi (tokoferol dan flavonoid) dan multi-mineral dari
tumbuhan sarang semut diduga
memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan gairah seksual ini.
Memulihkan Stamina Tubuh
Kandungan
antioksidan yang tinggi (tokoferol dan flavonoid) dan multi-mineral dalam
tumbuhan sarang semut diduga
memiliki peranan yang penting dalam memulihkan kesegaran dan stamina tubuh.
Cara Penyajian Sarang Semut
1. Ambil sarang semut
secukupnya (kira-kira 6x5cm), cuci di bawah guyuran air sampai bersih.
2. Rendam dan rebus bersama air bersih secukupnya yang telah diisikan kedalam panci. Upayakan agar sarang semut-nya tenggelam.
3.
Biarkan mendidih sampai air berkurang dan berwarna kemerah-merahan. Lalu diamkan
beberapa saat, biarkan mengendap
4. Saring menggunakan saringan air minum (sebaiknya
menggunakan saringan dari kain agar ampas tidak ikut).
5. Setelah disaring, sarang semut siap
dikonsumsi.
DOSIS PEMAKAIAN
Untuk Pengobatan : 2-3 gelas sehari
Untuk Pencegahan : 1 gelas
sehari
Untuk anak-anak setengah dari dosis dewasa
- Baiknya dikonsumsi seminggu 2 kali sebagai permulaan.
- Dapat juga diminum bersama teh hangat.
- Sarang semut yang telah digunakan dapat digunakan lagi sampai air rebusan tidak berwarna.
- Tidak ada efek samping bila dikonsumsi berlebihan (overdoses). Namun bila terjadi dehidrasi akibat sifat sarmut yang panas minumlah air putih yang banyak.
- Bila diminum bersama obat dokter beri jarak 2-3 jam.
- Jangan direbus menggunakan panci berbahan alumunium.
Budi Daya Sarang Semut
Menurut Heny JD Latupapua, peneliti Kebun
Biologi Wamena, Sarang Semut
memungkinkan untuk dibudidayakan. Sebab, tumbuhan itu berbunga, berbuah, dan
berbiji. Itu juga dikemukakan Dr
Tukirin Partomiharjo dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi.
Doktor ahli epifit dan entomologi alumnus Kagoshima University itu adalah kurator
tanaman anggota famili Rubiaceae yang juga kerap mengeksplorasi Sarang
Semut.
Di Australia Sarang Semut juga dikembangkan dengan teknologi kultur jaringan. Pengembangbiakan massal melalui kultur jaringan tak mempengaruhi kandungan senyawa aktif sebuah tanaman. Syaratnya, dalam budi daya harus dikondisikan (suhu, iklim, intensitas cahaya, nutrisi) seperti habitat aslinya. Dengan pengembangan itu perburuan Sarang Semut di hutan dapat dibatasi.
Dapat diprediksi, ketika popularitasnya melambung, kian banyak orang memburu Sarang Semut. Padahal, selama ini para produsen menyandarkan kontinuitas produksi dari kemurahan alam. Bagi konsumen juga mesti hati-hati lantaran Sarang Semut mudah dipalsukan, bentuknya mirip serbuk kayu biasa berwarna cokelat kehitaman. Sikap itu perlu lantaran peluang Sarang Semut sebagai obat amat besar.
"Dengan adanya bukti empiris ini, Sarang Semut merupakan sumber baru obat. Banyak senyawa baru yang belum diketahui (jenisnya) ditemukan dengan aktivitas tinggi," ujar Dr Muhammad Ahkam Subroto. Oleh karena itu banyak orang yang mendambakan sehat memilih Sarang Semut sebagai jalan pengobatan.
(Dari
berbagai sumber, sumber utama: Buku "Gempur Penyakit dengan Sarang
Semut" Penulis Dr. Ir. Ahkam Subroto, Hendro Saputro).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar